PENA-BOJONEGORO, Tinggal menghitung hari perhelatan tertinggi di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) akan dilaksanakan, tepatnya yaitu tanggal 1 - 6 Agustus 2018 mendatang. Walaupun sudah pernah membaca, mendengar dan melihat sekilas tentang perhelatan ini, tapi ini kali pertama saya akan mengikuti dan menjadi peserta penuh dalam ajang tertinggi di IMM tersebut.
Saya bukanlah sosok yang begitu dikenal dalam IMM, saya hanya seorang aktifis IMM di daerah yang masih minim kader IMM dan daerah yang IMMnya mengalami pasang surut dalam perjalannya. Sayapun juga bukan seorang yang begitu mendalami IMM, perkaderanpun masih di tingkat dasar. Namun saya mempunyai keinginan untuk merubah diri menjadi lebih baik bersama IMM.
Ketika dalam perjalanan menuju Muktamar XVIII IMM ini, banyak terlihat beberapa hal yang membuat saya ingin lebih berjuang bersama IMM. Ketika IMM akan mengalami perpecahan menjelang Muktamar ini, saya berfikir "Akankan IMM yang ku jalani ini terpecah seperti ini?". Dari pemikiran itu timbullah pemikiran - pemikiran negatif yang berusaha menghentikan langkah bersama IMM ini. Namun Alhamdulillah, permasalahan ini terselesaikan dan akhirnya tidak terjadilah perpecahan dalam IMM.
Dari kejadian ini, marilah kita berfikir kembali, flashback untuk melihat apa yang dicita-citakan IMM oleh para pendiri IMM. Walaupun IMM adalah organisasi yang paling muda diantara organisasi - organisasi Islam lainnya, mari kita cerminkan dan mari kita tunjukkan bahwa IMM ini adalah organisasi yang sangat menjunjung tinggi nilai agama Islam dan pancasila. Menghadapi kondisi politik dan kebangsaan Indonesia saat ini yang mulai dijajah oleh asing lewat lini ekonomi dan ideologi, maka jangan kita tambahkan perpecahan didalam diri organisasi yang seharusnya organisasi inilah sekelompok kumpulan orang yang menyerukan kebajikan.
Mari kita tata ulang niat ini, berikan yang terbaik untuk ikatan, persyarikatan, umat dan bangsa.
Tulisan ini memang tidak begitu mempunyai makna yang tinggi, dan bukan dari sosok yang dipandang dalam ikatan maupun persyarikatan. Tetapi mari kita renungkan bersama untuk tidak menjadikan sebuah jabatan tertinggi dalam organisasi sebagai suatu hal yang memperkaya diri sendiri. Tetapi mari kita manfaatkan jabatan tertinggi itu untuk merubah dan mewujudkan cita - cita mulia ikatan, persyarikan, bangsa dan umat seluruh alam. "Khoirunnas Anfa'uhum Linnas", sebaik - baik manusia adalah yang bermanfaat untuk manusia lainnya.
Di tulis oleh : Ahmad Khoiris / Sekretaris Umum PC. IMM Bojonegoro
Ungkapan kecil sebagai Kado MUKTAMAR XVIII IMM
0 Komentar