IMM BOJONEGORO - Mengembalikan kembali konsep perkaderan dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) bukan sebagai ritual formalitas belaka. Tampak terlihat dari evaluasi yang dilakukan oleh Korps Instruktur dan Bidang Kader PC. IMM Bojonegoro pada rapat konsolidasi perkaderan tadi sore (Ahad, 22/7/2018) untuk membenarkan sistem yang telah dilakukan oleh IMM Bojonegoro sebagai siatem yang mempunyai fungsi yang sebenarnya.
Dalam pembahasan rapat yang dilakukan di kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) itu banyak membahas tentang bagaimana sistem perkaderan yang ada di Bojonegoro ini untuk kembali menjadi sistem yang mempunyai fungsi yang sebenarnya. Di sampaikan oleh IMMawati Ovita selaku ketua bidang kader PC. IMM Bojonegoro bahwa sering kita dalam perkaderan Darul Arqom Dasar (DAD) banyak sistem dan ritual yang sifatnya hanya dianggap sebagai formalitas saja.
"Dalam DAD, kita selalu memfokuskan wajib disertakannya form - form evaluasi dan form screening, namun pasca pelaksanaan, form - form yang ada tadi tidak di simpan di arsipkan sehingga form - form yang seharusnya itu menjadi tolak ukur Perkaderan namun tidak di jadikan sebagai tolak ukur justru hanya sebagai formalitas saja", ungkap Ovita.
Disisi lain, dalam rapat yang juga digunakan untuk rapat persiapan ini Muktamar XVIII ini juga masih terdapat permasalahan yang belum terselesaikan di tingkat komisariat. Oleh sebab itu, digagas juga oleh Ahmad dan IMMawa Najib selaku instruktur Bojonegoro agar kader IMM dan Inayruktur berani tampil dan menjadi ujung tombak penyelesaian masalah yang ada. Di
akhir, instruktur juga mulai dilakukan penekanan untuk pendampingan komisariat.
0 Komentar