PENA-BOJONEGORO, Budaya diskusi dan kajian sudah sangat lekat sekali dengan seorang mahasiswa, apalagi mahasiswa aktivis. Namun, budaya - budaya tersebut mulai luntur tergerus oleh zaman seiring dengan perkembangan masa itu sendiri.
Kelompok aktivis mahasiswa yang tergabung di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dari kampus Akademi Komunitas Negeri (AKN) Bojonegoro dan Universitas Bojonegoro (UNIGORO) tak mau lupa dan menghilangkan budaya seorang mahasiswa tersebut, yaitu berdiskusi dan melakukan kajian - kajian.
Ahad (8/4/2018) kemarin, kelompok mahasiswa IMM dari 2 kampus tersebut melakukan kajian dan diskusi di taman Rajekwesi dengan tema "Demokrasi".
Dari penjelasan Sitin Massa Yuda, mahasiswa dari UNIGORO ketika dikonfirmasi oleh tim PENA-BOJONEGORO melalui What Apps menyampaikan bahwa Demokrasi adalah wujud aplikasi dari Ideologi bangsa Indonesia yaitu Pancasila, dimana pemimpin di pilih oleh rakyat, untuk memimpin rakyat dan pemimpin itu dari rakyat sendiri.
"Selain itu, dalam diskusi kemarin kita juga membahas tentang bagaimana demokrasi ini di negara kita dan daerah kita terutama Bojonegoro", tutur Sitin, sapaan akrabnya.
Di Indonesia sendiri, lanjut Sitin, penerapan Demokrasi Pancasila belum begitu terpenuhi, pasalnya dapat kita lihat dengan polemik UU MD3 yang mengalami perubahan. Sementara itu, di Bojonegoro sendiri juga belum terpenuhi dalam beberapa bidang di Kepemimpinan Bupati Suyoto. Seperti pemerataan infrastruktur belum begitu merata. (Kho/Red)
0 Komentar