PENA-BOJONEGORO, JAKARTA – Upaya-upaya pelemahan
terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga saat ini masih gencar
dilakukan. Upaya itu bahkan terkesan dilakukan secara terbuka oleh
beberapa pihak dengan dalih memperkuat KPK sebagai lembaga independen
yang ditunjuk presiden untuk memberantas korupsi.
Dalam sebuah Diskusi Berseri Madrasah Anti Korupsi (MAK) yang digelar
oleh Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah dipaparkan bahwa Panitia Khusus
(Pansus) Angket KPK yang digagas oleh DPR RI merupakan bagian dari pihak
yang melakukan upaya pelemahan tersebut.
Dahnil Anzar Simanjuntak, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah menduga
adanya upaya adu domba oleh pihak – pihak tertentu terhadap KPK,
mengingat penyidik KPK hadir dari berbagai latar belakang baik dari
kepolisian, non-kepolisian dan mantan aparat kepolisian, sehingga ini
yang kemudian membuat KPK terkesan tidak kompak dalam melakukan
upaya-upaya pemberantasan korupsi.
“Ditambah lagi menurut saya pada saat ini jika ada pimpinan KPK tapi
tidak ‘memimpin’ itu adalah keliru. Maka saya sarankan kalau sudah mulai
menyerah, sudah tidak sanggup berjuang, tidak sanggup bertarung sebagai
pejuang anti korupsi komisioner yang sudah angkat bendera putih lebih
baik mundur, karena KPK harus menjadi tempat para pejuang,” imbaunya
Kamis (28/9) di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah Menteng Jakarta Pusat.
Lebih dari itu Dahnil juga mengaku bahwa pihaknya merasa terganggu
terkait tuduhan yang dilemparkan beberapa pihak bahwasannya OTT (Operasi
Tangkap Tangan) yang selama ini dilakukan KPK merupakan sebuah aksi
politis.
“Sekarang komunis itu kan tidak percaya dengan Tuhan, koruptor juga
sama loh, tidak ada yang percaya dengan Tuhan ketika mencuri uang
rakyat, tetapi ketika mereka kena OTT itu langsung mereka percaya Tuhan.
Jadi sebenarnya OTT itu positif untuk meningkatkan iman para koruptor,”
ucap Dahnil.
Terakhir merujuk pada berbagai penelitian terhadap berbagai lembaga
anti korupsi di beberapa negara seperti Singapura, Korea Selatan,
Hongkong pada awal berdirinya lembaga anti korupsi sering terjadi
konflik dengan aparat hukum seperti kepolisian bahkan sararan utama
pemberantasan korupsi justru ada di kepolisian.
Sumber : www.muhammadiyah.or.id
0 Komentar