Negara Indonesia masa kini adalah negara yang hilang akan jati diri sebagai negara berkembang, bukan perihal negara itu mulai merangkak ke strata menjadi negara maju, bukan. Lalu apa yang melatar belakangi Negara Indonesia kehilangan jati dirinya sebagai Negara?.
Dilihat dari angka kemiskinan Negara Indonesia dan tingkat perkembangan Ekonomi Negara, Indonesia masih jauh dari golongan Negara Maju. Kita bisa lihat pendapatan perkapita di Negara ini naik di tahun 2018, mencapai 56 juta per kapita. Sedangkan "angka kemiskinan di indonesia mencapai angka 9% di akhir tahun 2019 nanti", prediksi dari Mensos di detikfinance.com.
Jika kita lihat, dengan adanya proyek OBOR (one Belt One Road) yang mana Tiongkok melancarkan ekspansi dagang yang menyebar ke asia, dan salah satunya negara yang akan diperdayakan adalah Indonesia. Bojonegoro, dengan lautan minyak yang berada dibawah perut bumi, menjadikan kabupaten yang empuk akan sasaran berdirinya perusahaan asing. Ada Exxon Mobil, perusahaan yang induknya dari Amerika serikat yang menyedot minyak di Bojonegoro sejak semptember 2005 hingga sekarang, dan kontraknya pun akan berhenti di tahun 2035. Saham 45% dikuasai oleh Exxon Mobil, bisa dibayangkan bagaiman kurusnya bumi Bojonegoro.
Tidak hanya perminyakan, Bojonegoro adalah tanah subur untuk lokasi perdagangan, pasalnya, Bojonegoro diapit beberapa daerah. Misalnya, Tuban, Lamongan, Blora, Ngawi, dan lain sebangainya. Jalur ini lah sangat menguntungkan untuk pertumbuhan ekonomi di Bojonegoro, dengan memanfaatkan kondisi geografis yang strategis. Akan tetapi apakah Bupati beserta jajaranya bisa memanfaatkan itu semua?.
Melihat kondisi sekarang, pemuda dan terkhusus mahasiswa harus melihat dan mengukur, seberapa derasnya persaingan ekonomi dimasa sekarang. Dengan adanya OBOR yang sudah disepakati dari kedua belah pihak, Indonesia dan Cina pada tahun 2017 lalu, akan ada kemungkinan, Bojonegoro akan dihuni perusahaan asing lagi.
Padahal, ketika kita menengok pembangunan yang sekarang terjadi di Bojonegoro, ataupun perusahaan yang sekarang masih beroprasi di Bojonegoro, apakah sudah memberikan dampak kesejahteraan bagi Rakyat Bojonegoro. Atau mungkin perusahaan sudah memberikan semua deviden dari hasil investasi dan juga CSR (Corporate Sosial Responsibility) sebagai ganti rugi kepada daerah sekitar ataupun untuk kebutuhan tenaga kerja asli daerah setemapat. Padahal jika kita mengkalkulasikan, ada banyak pemasukan yang diterima oleh Pemkab Bojonegoro. Nah, ini yang perlu dipelototi Mahasiswa sekarang, bagaiman 17 janji Bupati ditahun yang akan datang, terkait pendidikan dan juga infrastruktur yang akan digarap oleh Bupati beserta jajaranya. Apakah Bupati sudah menjalankan, ataupun nyicil sedikit-sedikit untuk pembangunan kedepan. Dan apakah OBOR yang disepakati Pemerintah Pusat akan berdampak positif untuk masyarakat Bojonegoro dan juga bumi di Bojonegoro dan Indonesia, lebih luasnya.
Bojonegoro, 25 Mei 2019
Amar
0 Komentar