Siapa yang tak kenal indonesia, salah satu negeri yang dikaruniai berjuta kekayaan oleh Allah SWT. Mulai dari sumberdaya alam yang tak terbatas seperti Gunung Emas yang berada di papua, Sumur Minyak yang tidur di Bojonegoro, Tambang Batu Bara yang kokoh di kalimantan dan masih banyak yang lainya.
Selain sumberdaya alam yang melimpah, sumberdaya manusia pun tak kalah hebat, mulai dari bidang perkembangan teknologi misal. Siapa sangka bahwa penemu jaringan 4g Lte adalah seorang putra bangsa kelahiran kediri yang bernama khoirul anwar, selain dari dunia teknologi, dari dunia perpolitikan pun tak ingin kalah, seperti yang gencar di beritakan oleh media nasional mengenai prestasi anggota dewan DPRD malang. Bagaimana tidak, hampir semua anggota DPRD malang tersangkut korupsi, bukankah itu salah satu prestasi yang membanggakan bagi para penghianat negeri?.
Selain itu, negeri kita juga sangatlah kaya akan budaya. Maka dari itu kita sebagai bangsa yang cerdas, kita di harapkan menanamkan toleransi untuk setiap elemen yang berada di bumi NKRI. Tak lain salah satu tujuanya adalah untuk mempersatukan setiap perbedaan, namun akibat iklim yang tak menentu, nilai-nilai toleransi bagaikan air di musim kemarau. Rasa yang seharusnya mendarah daging di setiap tubuh masyarakat kini semakin hilang. Persekusi dimana - mana, mengatas namakan toleransi, padahal hanya untuk kepentingan politik praktis untuk para tikus di negeri ini.
Disini, peran mahasiswa sangat di butuhkan sebagai agen of change and agen of control, dimana para pemuda terkhusus mahasiswa menjadi seorang petunjuk arah bagi nahkoda yang memimpin kapal yang bernama NKRI ini. Sebagai mahasiswa kita harus tahu mau di arahkan kemana kapal ini, kita harus mampu mengingatkan para awak kapal ketika kapal sedang di terjang badai.
Bojonegoro, 11 September 2018
Oleh : Arif R. Hakim
Kabid. RPK PK. IMM Salman Al-farisi
0 Komentar