Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Pasang Iklan Dsini

Kabupaten Kecil Penuh Drama


PENA-BOJONEGORO, Salah satu kapupaten kecil yang ada di Jawa Timur dengan sumber daya alam yang begitu melimpah yaitu minyak bumi. Dari sebab itulah banyak yang menyebut kapupaten ini adalah lumbung minyak. Kabupaten ini dilintasi sungai bengawan solo. Selain dijuluki lumbung minyak, kabupaten ini juga dijuluki daerah langganan banjir. Nama kaupaten tersebut adalah Bojonegoro.

Bojonegoro merupakan tempat kelahiran saya, di mana saya menjadi salah satu penonton dalam drama yang ada di sini. 24 tahun menjadi warga Bojonegoro dan bergelut dalam proses pendidikan juga di Bojonegoro. Banyak sekali drama-drama  yang agak melancolis saya lihat di sini. Mulai dari kegembiraan, kesedihan, tawa, tangis dan lain sebagainya.

Dengan sebutan lumbung minyak, seharunya  hal tersebut akan mendukung tingkat kemakmuran rakyat. Sebab pendapatan yang dihasilkan pasti akan bisa menjadi salah satu solusi dari permasalahan yang ada di kapupaten ini. Namun anehnya, tingkat kesenjangan yang terjadi malah semakin meningkat. Beberapa kesenjangan tersebut yakni: udara yang semakin panas, harga bahan pokok meningkat dan pengangguran semakin banyak. Hal ini yang menjadi tema pembicaraan yang sangat menarik bagi khalayak warga bojonegoro. Mengapa terjadi hal seperti ini? Padahal angan-angan mereka adalah kesejahteraan. Mirip sebuah drama kan?

Permasalahan ini pasti berhubungan dengan kebijakan-kebijakan yang disepakati oleh wakil rakyat. Kebijakan yang telah disepakati oleh wakil rakyat seharusnya tertuju kepada kesejahteraan. Karena rakyat memilih wakil mereka dengan tujuan dan keinginan hal tersebut. Saya selama ini sedikit bingung dengan salah satu keputusan yang ada. yaitu tentang  iijinkanya eksploitasi besar-besaran terhadap minyak bumi yang ada di sini. Padahal saya meyakini bahwa meraka (wakil rakyat) paham betul tentang dampak jangka pendek maupun jangka panjang yang akan terjadi. Jika eksploitasi ini terus berlanjut, 50 tahun yang akan datang tanah di Bojonegoro tidak dapat digunakan untuk bercocok tanam dan pohon-pohonpun tidak akan bisa tumbuh. Sedangkan sebagian besar rakyat Bojonegoro mata pencaharinya adalah petani.

Dari satu permasalahan ini, saya selaku salah satu warga berfikir bahwa ini adalah sebuah keputusan yang berujung kepada penderitaan. Di mana nanti anak cucu rakyat Boonegoro tidak akan bisa melihat hijaunya pohon-pohon rindang, nikmatnya makanan yang dihasilkan dari bercocok tanam sendiri.

Mungkin 50 tahun ke depan pemerintah akan membuat dinas baru. Yaitu DINAS CINTA LINGKUNGAN. Karena kondisi alam yang sangat memprihatinkan. Dengan tujuan mensejahterakan masyarakat dengan cara mencintai lingkungan. Tinggal kita tunggu tanggal mainya.

Salam damai penonton drama. Semprolisme semakin menjadi.

Bojonegoro, 17 September 2018
Oleh : Danial Wahyu Al-Haqqy
Ketua Umum PC. IMM Bojonegoro
Reactions

Posting Komentar

1 Komentar

Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)