PENA-BOJONEGORO, Pasti kita pernah mendengar tentang kata milenial, baik dari media elektronik, slentingan waktu diskusi, dan sebagainya. Ya saat ini kita memang berada di era milenial, era dimana banyak manusia yang kurang peka akan lingkungan sekitar seperti yang di lansir oleh livescience.com di tahun 2012 bahwasanya generasi millenial lebih terkesan individual, cukup mengabaikan masalah politik, fokus pada nilai-nilai materialistis, dan kurang peduli untuk membantu sesama jika dibandingkan dengan generasi X dan generasi baby boom pada saat usia yang sama. Studi ini sendiri berdasarkan analisa terhadap dua database dari 9 juta orang yang duduk di bangku SMA atau yang baru masuk kuliah.
Hal ini jelas bertentangan dengan budaya kita sebagai orang indonesia, dimana kita lebih dikenal sebagai bangsa yang menjunjung tinggi sopan santun, etika bermasyarakat, gotong royong dan sebagainya. Namun pada nyatanya kita sudah kehilangan etika etika tersebut, dimana rasa cinta tanah air sebagai pondasi pertahanan kita dalam bernegara sangatlah rapuh. Ini bisa di buktikan dengan keadaan bangsa kita sekarang, dimana banyak elemen masyarakat yang melenakan akan hal hal sosial. Dari dunia mahasiswa kita bisa lihat beberapa tahun terakhir banyak mahasiswa yang di lenakan akan besarnya iming iming angka IPK, hingga mereka terlalu takut untuk membenarkan kesalahan/ketidak jelasan birokrat kampus, iming iming beasiswa untuk membungkam mulut mulut yang berkoar akan kebenaran. Disini kita sebagai mahasiswa harus mencontoh para pendahulu yang berjuang untuk memerdekakan bangsa kita, mulai dari tahun 28, 66, 98 dan lain sebagainya.
Jika kita terlena dengan zona nyaman lalu bagaimana dengan nasib bangsa kita? Bukankah mereka akan tetap terjajah meskipun negara sudah merdeka.
Bojonegoro, 20/8/2018
Oleh : Arif R. Hakim
Kabid. Riset & Pengembangan Keilmuan IMM Komisariat Salman Alfarisi Bojonegoro
0 Komentar