Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Pasang Iklan Dsini

SOSIAL HUMANISME



Penulis adalah Ketua Bidang Kader PC. IMM Bojonegoro 2019-20


Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Sebagai makhluk individu, memiliki kewajiban yaitu untuk beribadah kepada Allah SWT Hablumminallah, dan sebagai makhluk sosial, memiliki kewajiban yaitu untuk bermanfaat kepada sesama manusia Hablumminannas.

Dan sebagai makhluk sosial manusia membutuhkan manusia lain, manusia tidak dapat hidup sendiri. Manusia membutuhkan kebersamaan dalam kehidupannya.
Semua itu adalah dalam rangka saling memberi dan saling mengambil manfaat Khairunnas Anfa'uhum linnas.

Menurut Aristoteles mengkatagorikan manusia ke dalam Zoon Politicon yang berarti manusia adalah makhluk yang ingin selalu bergaul dan berkumpul.
Jadi manusia adalah makhluk yang bermasyarakat. Oleh karena sifat suka bergaul dan bermasyarakat itulah manusia dikenal sebagai makhluk sosial.

Makhluk sosial disini saya mengambarkan manusia organisatoris atau nama kerennya aktivis, Organisasi sendiri merupakan wadah bagi para mahasiswa untuk mengadakan interaksi sosial dan interelasi sosial dilingkup masyarakat kecil.

Interaksi merupakan aktivitas timbal balik antar individu dalam suatu pergaulan hidup bersama. Interaksi dimaksud, berproses sesuai dengan perkembangan jiwa dan fisik manusia masing-masing serta sesuai dengan masanya dari mulai interaksi non formal seperti berteman, sampai interaksi formal seperti berorganisasi.

Jika tingkah laku timbal balik interaksi sosial itu berlangsung berulang kali dan terus-menerus, maka interaksi ini akan berkembang menjadi interelasi sosial. Sementara interelasi sosial dalam organisasi akan tampak dalam bentuk suatu perasaan hidup bersama, sepergaulan, dan sepemikiran yang dilandasi oleh rasa kebersamaan yang beradab, kekeluargaan yang harmonis dan kebersatuan ikatan.

Disini mereka memerlukan yang lain untuk hidup dalam kebersamaan, belajar bersama dalam berorganisasi, mencari jati dirinya dalam tatanan berorganisasi.

Sebuah kepribadian dari individu-individu dalam organisasi akan mencapai kepunahannya jika manusianya tidak mampu menerima kehadiran sesama di lingkungannya untuk mencapai tujuan organisasi tersebut.
Berorganisasi ada secara natural karena masing-masing pribadi menghendakinya.

Masing-masing pribadi menghendakinya karena sadar bahwa kesempurnaan organisasi hanya tercapai melalui kebersamaanya dengan teman seorganisasinya.
Seperti inilah pandangan Islam terhadap manusia dalam kontek berorganisasi yang baik.
Dalam surat As Shaff ayat 4 sudah dijelaskan : "Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh."

Menurut padangan dari kacamata saya, ada tiga prinsip yang harus dimiliki manusia didalam berorganisasi, agar tercipta organisasi atau kelompok yang digambarkan didalam Al Qur'an diatas.
Yang pertama Ta'aruf (saling mengenal), dalam rangka mewujudkannya, kita perlu mengenal orang lain, baik fisiknya, pemikiran, emosi dan kejiwaannya. Allah SWT berfirman, yang artinya: "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (Al Hujurat:13).
Yang kedua Tafahum (saling memahami), contohnya jika kita telah mengetahui tabiat seorang rekan yang biasa berbicara dengan nada keras, tentu kita akan memahaminya dan tidak menjadikan kita lekas tersinggung.
Begitu Juga apabila kita mengetahui tabiat rekan lain yang sensitif, tentu kita akan memahaminya dengan kehati-hatian dalam bergaul dengannya. Yang perlu digaris bawahi adalah Jangan sampai kita terus memposisikan diri ingin dipahami orang tanpa berusaha untuk juga memahami orang lain.
Yang ketiga Ta'awun (tolong-menolong) merupakan aktivitas yang sebenarnya secara naluriah sering (ingin) kita lakukan. Dalam surat Al Maidah ayat 2, Allah swt berfirman : "Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya."

Dengan tulisan ini, secara pribadi saya mengintropeksi diri saya sendiri, dan mengajak kepada kawan-kawan untuk menjadi insan atau manusia sosial humanis yang baik, Semoga tulisan ini bermanfaat dan diridhoi oleh Allah SWT. Aaminnn.....


Zadittaqwa
Bojonegoro, 08/21/2019
Reactions

Posting Komentar

0 Komentar