Oleh : *Ahmad Khoiris
IMMBOJONEGORO.OR.ID - 14 hari mendatang adalah usia Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang ke-55 tahun. Memasuki usia yang lebih dari setengah abad ini, apa yang akan terjadi dalam IMM mendatang? Apakah IMM akan melahirkan sejarah emas ataukah IMM akan melahirkan sejarah kelam?.Hal tersebut patutlah kita renungkan agar di usia yang lebih dari setengah abad ini, kehadiran IMM memberikan manfaat kepada khalayak umum.
IMM sebagai sebagai social control dan organisasi perkaderan di tubuh Muhammadiyah, mampukah kini melaksanakan tugas fingsinya sebagaimana mestinya. Penulis sebagai salah satu bagian dari IMM, tentunya mengharap keberadaan IMM ini mampu menjadi solusi dalam permasalahan yang terjadi di masyarakat. Namun, menilik sekilas konflik yang terjadi didalam tubuh IMM, memberikan gambaran kepada penulis bahwa IMM telah meninggalkan jauh Nilai Dasarnya.
Tergiur dengan politik di tahun ini (2019), organisasi besar IMM telah terkontaminasi dengan politik kotor. IMM ditundukkan dengan iming - iming uang pejabat pemangku kekuasaan sehingga nilai kritis IMM mulai luntur. Belum lagi peran IMM sebagai oeganisasi perkaderan di bawah naungan Muhammadiyah, hanya terhenti di tingkat komisariat. Perkaderan ditingkat atasnya hanya sebagai formalitas untuk menduduki jabatan di tingkat cabang sampai dengan pusat.
Lalu apakah dengan kondisi ini IMM akan mampu menjadi Inti Masyarakat Utama yang tertuang dalam Nilai Dasar Ikatannya?
Oleh sebab itu, menyongsong Milad IMM yang ke-55 tahun ini, penulis mengajak kepada seluruh kader Ikatan untuk roh gerakan dan perjuangan IMM sebagai mana tertuang dalam Nilai Dasar Ikatan (NDI). Maka, sebagai momentum milad IMM, jangan hanya kita maknai sebagai sebuah pesta ulang tahun yang hanya kita abadikan dalam bentuk kegiatan bersenang - senang, namun bagaimana kita berusaha untuk mampu mengembalikan roh gerakan dan perjuangan IMM sebagai organisasi Islam yang memberi manfaat dan menjadi pengendali sosial di masyarakat. Tidak hanya dalam tataran tingkat bawah, namun juga sampai pada tataran tingkat pusat.
*Penulis adalah Sekretaris PC. IMM Bojonegoro
0 Komentar