Pena Mahasiswa - Peringatan Hari Anti Korupsi yang ditetapkan pada tanggal 9 Desember oleh Majelis PBB yang disepakati pada Konvensi PBB melawan korupsi tersebut guna meningkatkan kesadaran terhadap anti korupsi dan juga memerangi dan mencegah korupsi.
Secara pribadi saya mendukung dengan adanya peringatan Hari Anti Korupsi ini. Apa lagi akan banyak komunitas ataupun pegiat yang akan ikut andil menyuarakan anti korupsi. Kegiatan seperti ini sangat mendukung sekali untuk masyarakat terlibat langsung dan berpartisipasi dalam upaya pemberantasan korupsi. Meskipun masih dalam cakupan sederhana, asal bisa mengena hingga lapisan elemen terkecil masyarakat akan jadi hal yang luar biasa. Bayangkan saja apabila orang baik pada diam, ya apa bisa para bandit berdasi pemakan uang rakyat akan jera? Oleh karena itu, Harapan dari peringatan Hari Anti Korupsi ini agar seluruh komponen bangsa mau bersama-sama memerangi segala bentuk perilaku korupsi yang ada di sekitarnya.
Seperti halnya kegiatan yang telah dilakukan oleh Kejari (Kejaksaan Negeri) Bojonegoro pada Rabu, 21 November 2018 yang telah melaksanakan kegiatan lomba-lomba di tingkat SMP Se - Kabupaten Bojonegoro yang bertempat di Kantor Kejari Bojonegoro untuk memperingati Hari Anti Korupsi tersebut. Kepala Kejari Bojonegoro mengatakan bahwa Korupsi merupakan hal yang bersifat masif dan terstruktur yaitu sudah direncanakan. Maka itu, pihak dari Kejari Bojonegoro antusias mengadakan lomba di tingkat SMP karena menurutnya siswa SMP merupakan generasi muda yang perlu di didik jiwanya agar mempunyai budaya anti korupsi dan siswa SMP juga baru memasuki usia pancaroba dimana usia ini masih fresh dan harus dikenalkan dengan pengertian dan pemahaman tentang korupsi yang harus dihilangkan karena merugikan negara dan juga rakyat.
“Besarnya sebuah bangsa tidaklah melulu tentang seberapa besar kekuatan militernya;
Besarnya sebuah bangsa tidaklah melulu tentang seberapa tinggi grafik GDP-nya;
Besarnya sebuah bangsa tidak melulu tentang berapa jumlah penerima Nobel yang menjadi warga negaranya.
Besarnya sebuah bangsa bisa dimulai dengan rakyatnya yang berintegritas dan bersatu dalam melawan penyelewengan kekuasaan.” (Jurnal PPI Jepang)
Kutipan kata dari jurnal PPI Jepang tersebut memang benar menurut saya karena sebuah negara yang masih banyak memiliki kasus korupsi bukan semata-mata karena sistem pemerintahannya yang salah namun bisa juga pada integritas rakyatnya. Jika nilai-nilai integritas itu sudah tertanam di setiap pribadi masing-masing atau bahkan sejak dini maka akan jadi investasi mahal di masa depan. Melalui pendidikan karakter anak dengan menyosialisasikan 9+1 nilai intregitas yang telah dirilis oleh KPK, yakni jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, adil, serta sabar sebagai tambahannya. Maka nilai-nilai tersebut akan tertanam pada diri seorang anak tersebut.
Bojonegoro, 13 Desember 2018
Di tulis oleh : Titin Eva Maulidya
Kabid. Organisasi PK. IMM Salman Alfarisi
0 Komentar