Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Pasang Iklan Dsini

Refleksi Sejarah : "Perjalanan Panjang Bangsa Indonesia"

PENA-BOJONEGORO, Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan terdapat sejarah yang panjang dalam kemerdekaannya. Penjajahan kolonial Belanda yang kian lama menunjukkan salah satu sejarah yang harus kita ingat. Bukan hanya penjajahan kolonial, paska kemerdekaan, sejarah panjang Indonesia pun masih teramat banyak. Mulai dari dilengserkannya Soekarna, Presiden pertama Republik Indonesia ini hingga terjadi sejarah tragis yang menggugurkan beberapa tokoh bangsa dalam lubang buaya. Gerakan 30 September oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) menambah panjang sejarah Indonesia.

Tak berhenti disitu saja, tahun 1998, krisis terjadi di Indonesia hingga menyebabkan aksi besar-besaran dari kalangan mahasiswa yang mengakibatkan lengsernya Soeharto, Presiden ke-2 Indonesia. Lengsernya Soeharto tak menjadi solusi yang tepat untuk peradaban bangsa Indonesia. Memasuki era reformasi, kian terjadi ketimpangan - ketimpangan dalam pemerintahan. Gus Dur, presiden selanjutnya juga menjadi sejarah, beliau hanya mampu memimpin 2 tahun di negara ini. Ada apa dengan Indonesia?.

Pergantian Gus Dur ke Megawati, putri Bung Karno sebagai presiden ke-5 negara ini mengharapkan Indonesia mampu menjadi negara kuat, namun kenyataannya berpaling. Timor-Timur, salah satu wilayah bagian Indonesia terjual dan hingga sekarang menjadi negara sendiri. Kembali lagi pertanyaan muncul, ada apa dengan Indonesia?. 

Perjalanan panjang negara dan bangsa ini kian lama. Dikatakan merdeka namun kenyataannya, perjalanan pahit selalu melanda dan menghantui negara dan bangsa ini. Memasuki pemerintahan SBY, SBY tak mampu memerdekakan Indonesia secara utuh. Problem-problem kebangsaan terus melanda bangsa dan negara. 10 tahun SBY memimpin, Indonesia tetap menjadi negara konsumtif dan pengimpor terbesar. Ironisnya, Indonesia sebenarnya kaya akan kekayaan alamnya, namun kenapa Indonesia menjadi negara pengimpor? Lagi-lagi pertanyaan muncul.

Memasuki presiden baru 2014, Jokowi terpilih sebagai Presiden RI ke-7. Namun problem kian panjang dan mengukir sejarah kelam di 73 Tahun Indonesia merdeka. Ketimpangan - ketimpangan sosial semakin menjadi-jadi. Yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin. Produk asing semakin merajalela dan menguasai pasar Indonesia sehingga menyebabkan rakyat miskin tertindas karena pasar modal yang sangat menguntungkan pemodal asing. Bagaimana tidak, 73 tahun Indonesia merdeka, masyarakat Indonesia tetap saja menjadi masyarakat yang konsumtif dalam kekayaan kekayaan alam yang melimpah. 

Toko-toko kecil terabaikan dengan banyaknya Indomart/Alfamart dan produk-produk asing yang merajai di negeri ini. Anehnya, ketika putra bangsa berkarya, negara ini kembali si pertanyakan oleh beberapa kaum yang ingin memerdekakan rakyat dari kesengsaraan. Ketika putra bangsa melahirkan produk-produk asli Indonesia, pemerintah justru tak mendukung dan mensupport karya anak bangsa. Yang akhirnya menyebabkan usaha-usaha untuk menjadi rakyat produktif terabaikan. Lagi-lagi pertanyaan muncul, kenapa Indonesia ini? Apalagi yang terjadi?.

Wahai kawan, rakyat Indonesia yang cinta tanah air, sejarah panjang telah terukir dalam perjalanan bangsa kita. Namun, sejarah itu bukanlah sejarah yang indah. Tetapi itu adalah sejarah kelam yang terus menghantui bangsa dan negara ini. Ingatlah kawan, peran kita bukanlah hanya sebagai seorang yang sami'na wa atho'na kepada pimpinan. Tetapi sebagai masyarakat yang merdeka secara utuh, kita wajib berperang melawan penjajahan tersembunyi yang menghantui bangsa dan negara ini. Perang kita bukan berarti sama dengan masa penjajahan kolonial, tetapi perang kita adalah membangun SDM yang bangsa dan membukakan hati nurani pejabat bangsa untuk tidak terbawa arus penjajahan Millenial ini. Dan memerdekakan rakyat untuk kesejahteraan bersama.

Bojonegoro, 1 Oktober 2018

Kesaktian Pancasila untuk Kemerdekaan Haqiqi.


Oleh : Ahmad Khoiris

Sekretaris Umum PC. IMM Bojonegoro

Reactions

Posting Komentar

0 Komentar