Oleh : IMMawan Ahmad Khoiris
Kabid. Organisasi PC. IMM Bojonegoro
IMM-BOJONEGORO - Pemuda bangsa adalah ujung tombak pergerakan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa. Namun dengan seiring kemajuan teknologi dan perkembangan zaman, pemuda sekarang menjadi buta, tuli dan bisu.
Kedaulatan bangsa terletak pada Kemampuan Rakyatnya untuk berfikir dan bergerak proaktif dlm menanggapi perkembangan zaman dan kemajuan teknologi. 2 hal ini tak dapat kita cegah, selayaknya sungai bengawan solo yang tak mungkin kita membendung sungai bengawan solo untuk menanggulangi banjir, oleh sebab itu, mengutip dari bupati Bojonegoro Suyoto, mengajak kepada kita untuk living harmoni, hidup harmonis dengan banjir. Yg mana salah satu realisasinya dengan membuat bendung gerak dengan tujuan untuk mengatur kadar air agar ketika kemarau tidak kekurangan air dan ketika penghujan banjirpun bisa diatasi walau tak secara keseluruhan bisa maksimal.
Nah, bagaimana kita menyikapi hal itu terkait pemuda? Sudah selayaknya pemuda mempunyai sikap - sikap seperti itu untuk mengawal dan mempertahankan kedaulatan bangsa dan negara dari globalisasi dunia dan kemajuan teknologi. Pemuda jangan hanya mengikuti arus yang tak tau akan dibawa kemana kita. Ujung tak selalu sempurna dan selalu indah, sempurna dan indah tak bisa digambarkan secara kasat mata. Semua ada pada hati dan kenyamanan diri.
Wahai kaum muda, bangunlah dari ketidaksadaranmu dalam kehidupan ini, umurmu belum tentu panjang. Bijaklah bersikap, masa depan bangsa dan negara ada di tangan kita.
Fastabiqul khoirot.
Kabid. Organisasi PC. IMM Bojonegoro
IMM-BOJONEGORO - Pemuda bangsa adalah ujung tombak pergerakan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa. Namun dengan seiring kemajuan teknologi dan perkembangan zaman, pemuda sekarang menjadi buta, tuli dan bisu.
Kedaulatan bangsa terletak pada Kemampuan Rakyatnya untuk berfikir dan bergerak proaktif dlm menanggapi perkembangan zaman dan kemajuan teknologi. 2 hal ini tak dapat kita cegah, selayaknya sungai bengawan solo yang tak mungkin kita membendung sungai bengawan solo untuk menanggulangi banjir, oleh sebab itu, mengutip dari bupati Bojonegoro Suyoto, mengajak kepada kita untuk living harmoni, hidup harmonis dengan banjir. Yg mana salah satu realisasinya dengan membuat bendung gerak dengan tujuan untuk mengatur kadar air agar ketika kemarau tidak kekurangan air dan ketika penghujan banjirpun bisa diatasi walau tak secara keseluruhan bisa maksimal.
Nah, bagaimana kita menyikapi hal itu terkait pemuda? Sudah selayaknya pemuda mempunyai sikap - sikap seperti itu untuk mengawal dan mempertahankan kedaulatan bangsa dan negara dari globalisasi dunia dan kemajuan teknologi. Pemuda jangan hanya mengikuti arus yang tak tau akan dibawa kemana kita. Ujung tak selalu sempurna dan selalu indah, sempurna dan indah tak bisa digambarkan secara kasat mata. Semua ada pada hati dan kenyamanan diri.
Wahai kaum muda, bangunlah dari ketidaksadaranmu dalam kehidupan ini, umurmu belum tentu panjang. Bijaklah bersikap, masa depan bangsa dan negara ada di tangan kita.
Fastabiqul khoirot.
0 Komentar