Dalam proses ber-IMM, para IMMawan dan IMMawati tidak hanya selesai pada proses DAD saja, masih banyak jenjang perkaderan yang harus dilalui, yaitu berupa perkaderan Utama (DAD, DAM & DAP). Selain perkaderan utama juga ada perkaderan khusus, yaitu LID, LIM dan LIP. Tak hanya selesai disitu saja, perkaderan tambahan juga ada, yaitu Pelatihan, pendidikan khusus dan lain sebagainya sebagai salah satu bentuk pengembangan potensi dan keahlian kader.
Proses dalam IMM yang harus dilalui oleh para kader IMM tidak hanya pada jenjang perkaderan saja. Melainkan juga aktif dalam melaksanakan program - program kegiatan sebagai output dari aktualisasi dalam IMM. Jazman Alkindi, tokoh pendiri IMM sekaligus Founding Father IMM mengatakan, untuk memahami IMM, tidak cukup hanya melalui memahami Ideologi IMM, tetapi juga mampu melaksanakan aktifitas - aktifitas dalam IMM. Maka disitulah kader akan memahami subtansi dalam ber-IMM.
Dalam menjalani proses ber-IMM, untuk menjadi kader yang sukses maka hanya ada 2 pilihan, menjadi kader "Kintilan" atau kader yang potensial!. Jika kita mempunyai keahlian atau potensi, maka kembangkanlah potensi itu sebagai bentuk realisasi kita dalam berjuang di IMM. Dengan mempunyai keahlian tersebut, maka akan memberikan nilai dan sudut pandang tersendiri dalam proses kita ber-IMM. Dan kembangkanlah potensi tersebut sebagai peran kita dalam memperjuangkan IMM.
Jika kita sulit menemukan potensi kita dalam memperjuangkan IMM sebagai rasa cinta kita untuk Ikatan dan persyarikatan, maka jadilah kader "Kintilan". Mengikuti para pendahulunya atau seniornya kemanapun ia mengajak dan dengan cara yang dilakukan para senior dan pendahulunya masing - masing. Dengan mengikuti tersebutlah kita akan belajar dan memahami berbagai ilmu pengetahuan dan skill - skill yang dimiliki oleh para pendahulunya atau seniornya. Dengan begitu, tanpa disadari ilmu atau skill tersebut akan masuk ke dalam otak kita untuk kemudian kita pelajari dan kita terapkan sebagai implementasi kemampuan dalam ber-IMM atau berorganisasi.
Untuk menjadi kader yang sukses memang tidak dilakukan dengan cara yang mudah, butuh perjuangan dan gerak untuk mendapatkannya, dan jangan mengharapkan imbalan sesuatu apapun yang lebih melainkan Ridho Allah Swt.
Allah telah berjanji dalam Q.S. Muhammad ayat 7 bahwa barang siapa yang menolong Agama Allah, maka Allah akan menolongnya dan meneguhkan kedudukannya.
Dari situlah kita mencoba menerapkan bahwa segala perjuangan dan pengabdian kita dalam IMM adalah sebagai dakwah Amar Ma'ruf Nahi Mungkar untuk agama Allah Swt, dan semoga kita menjadi bagian dari orang - orang yang memperjuangkan agama Allah.
Billahi fii sabililhaq, Fastabiqul Khairat.
Senin, 9 Desember 2019
Oleh :*Ahmad Khoiris, S.Pd.
0 Komentar