Pena Mahasiswa - Persoalan musyda IMM ke XX jawa timur yang masih menyimpan tanda tanya besar. Kemarin pada hari jum'at 21 Desember 2018. Pimpinan Wilayah Muhammadiyah jawa timur telah menerima permohonan audiensi sebagian cabang-cabang yang walk out dengan pihak DPD sebelumnya dikantor PWM Jawa Timur.
Pimpinan Muhammadiyah Jawa Timur mengarahkan agar DPD dapat mengakomodir suara cabang-cabang yang walk out, PWM tidak menginginkan jika nantinya akan ada musyda ulang atau tandingan.
Sedangkan, seluruh cabang yang walk out tersebut masih kukuh dalam memperjuangkan suatu arena yang fair, bukan musyda ulang. Sangat disayangkan usaha DPD untuk meredam masalah ini adalah sebatas akan membagi formatur secara merata. Akan tetapi bagi kami, barisan akan tetap kuat dan satu.
Kesalahan ini terlalu serius jika kita selesai dimeja senyap kompromi atas nama kondisifitas Ikatan. Hal ini dapat menjadi budaya yang tidak baik kedepan, kita tegas bahwa kita belum merasa bermusyawarah.
Islah itu bukan persoalan pembagian posisi dan jabatan yang merata, tapi masalah hak, hak untuk memilih, karena kita belum memilih pemimpin kita, sehingga sangat relevan jika kami mengajukan pemilihan ulang. Bukan musyda ulang, disitulah nanti akan timbul penghargaan dan legitimasi yang baik kedepan. (Kho/Red)
0 Komentar