PENA-BOJONEGORO, Sahabat Bojonegoro, siapa yang tidak kenal dengan biji kopi? Tentunya sahabat semuanya tau, apalagi bagi para mahasiswa yang hampir tiap hari tidak lepas dengan yang namanya secangkir kopi. Sebagai pecinta kopi, tentunya lucukan apa bila sahabat tidak tau bentuk dan warna biji kopi.
Ok sahabat, kita mulai ya... Biji kopi adalah sebuah biji yang berbentuk bulan agak lonjong. Berwarna hijau ketika masih muda dan berwarna hitam kecoklatan ketika sudah tua. Biji kopi yang berukurang kurang lebih 1 sampai 2 cm ini ketika di goreng dan diubah menjadi bentuk serbuk, lalu disajikan kedalam secangkir gelas dan ditambah dengan gula yang agak sedikit lebih banyak, lalu dituangkan air panas secukupnya, maka akan menjadi minuman yang sangat nikmat sebagai peneman di pagi hari sambil menikmati indahnya suasana pagi yang masih asri.
Namun, selain nikmat ketika diubah menjadi secangkir kopi, kita juga perlu belajar dari biji kopi ini. Sahabat, betapa pusingnya kita ketika kita menghadapi masalah yang sangat banyak dan bertubi-tubi. Terkadang kita tidak fokus, selalu mengeluh dan bahkan kita bisa stress ketika masalah itu datang kepada kita. Mari kita belajar kepada biji kopi.
Sahabat, mari kita ibaratkan diri kita ini dengan 3 benda. Yang pertama adalah kentang, lalu yang kedua adalah butir telur dan yang ketiga adalah biji kopi. Kita rebus 3 benda tersebut kedalam air panas. Ibaratkan air panas ini adalah sebuah masalah, lalu apa yang akan terjadi dengan 3 benda tersebut?
1) kentang adalah benda yang keras, ketika kentang direbus dalam air panas, kentang menjadi lembek dan mudah rapuh.
2) telur adalah benda yang rentang pecah, berisi cairan didalamnya dan mempunyai lapisan kulit yang tipis, ketika direbus dalam air panas, telur akan mengeras dan mudah pecah.
3) biji kopi adalah benda yang kecil, namun unik ketika biji kopi ini direbus kedalam air panas. Biji kopi ketika direbus dalam air panas, biji kopi akan merubah warna air dan tidak akan hancur.
Apa yang bisa sahabat simpulkan dari filosofi ini? Mari berfikir sejenak. Ketika kita menghadapi sebuah masalah, apakah kita akan seperti kentang, yang akan hancur dan menjadi lembek ketika kita menghadapi sebuah masalah. Ataukah kita akan seperti telur, yang akan mengeras dan rentang pecah ketika menghadapi masalah. Atau kita akan seperti biji kopi, yang mampu mengubah sebuah masalah menjadi sebuah peluang / pemikiran baru dalam menghadapi masalah tanpa harus hancur.
Mari kita muhasabah pada diri kita masing-masing, seperti apakah kita. Sampai bertemu di edisi berikutnya.
Present by : PC. IMM Bojonegoro
Rabu, 19 September 2018
0 Komentar