Selesai sudah perjalanan Muktamar IMM XVIII yang terselenggara di Malang Jawa Timur. Dari rangkaian kegiatan dan sidang-sidang yang dilakukan oleh teman-teman IMM se indonesia memunculkan nahkoda yang baru dan insya allah akan membawa IMM ke arah yang lebih jelas.
Najih prasetyo, putra dari Jawa Timur adalah sepercik harapan dari kader-kader seindonesia yang merasakan, bahwasanya IMM kemaren adalah organisasi yang kuno. Dari segi perkaderan sampai aksi nyata di masyarakat sangat tidak modern dan tidak memberikan perubahan sama sekali, sehingga IMM hadir di muka bumi hanya sebagai hiasan di loteng rumah.
Dan lihat saja, apakah yang diharapkan kader-kader se-indonesia kepada Kang Najih akan menjadi kenyataan atau tidak, ataukah lebih parah dari yang sebelumnya?, semoga tidak.
IMM Jaya kalo tingkat atas dan tingkat paling bawah sendiri, dari akar yang mana tumbuhan bisa hidup, harus balance pergerakannya. Bukan karena keegoisan dari masing-masing daerah dibawa dan ditanamkan kesetiap kader, sehingga menjadikan perpecahan kembali dan pastinya IMM Jaya akan berubah menjadi IMM Bubar. Dinamika dalam pemilihan ketua dan lain-lain. pastinya harus menggunakan retorika dan perdebatan yang sengit dari berbagai kubu, tapi jangan sampai hawa panas tersebut dibawa sampai perkaderan yang berada di bawah sendiri.
Maka kita yang berada di bawah harus memahami setiap tindakan dan juga keputusan dari setiap pemimpin, jangan puas dengan jadi penggembira di event besar, tapi jadilhah pembesar di event yang besar dan memberikan perubahan yang besar dikemudian hari, doa kami untuk IMM dan untuk Pemimpin baru kami.
Dikirim oleh : Farhan Ulil / Ketua Umum PK. IMM Salman Al-Farisi Bojonegoro
0 Komentar