Oleh : Farhan Ulil Mu'tamar Burhan
Kemeriahan HUT RI ke 72 semakin nampak,
jalanan sudah ramai dengan hiasan,kerlap kerlip lampu sudah saling sorot
menyorot, acara demi acara dibuat untuk menyambut kemerdekaan. Tapi kita lupa
dengan kesejahteraan kita sendiri, kita dibuat lalai dengan hura-hura semata,
hampir tidak ada yang sadar dengan kondisi kita, ya tentunya kita rakyat Indonesia.
Coba tengoklah kebelakang, apa yang
sedang terjadi di belakang kita, jangan hanya melihat kemeriahan dan sibuk
membuat ucapan selamat yang mungkin tidak ada gunanya, setelah kemeriahan ini,
toh semua pada lupa dengan jati diri kita sebagai rakyat Indonesia, yang dulu
di agung - agungkan Bung Karno saat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Dibalik gelak tawa kita saat memeriahkan
HUT RI, ada keluh kesah yang bikin saya miris jika mendengarnya. Terngiang
harapan yang terucap dari seorang siswa SMA, mengharapkan bantuan yang dijanjikan
pemerintah kepada mereka yang sampai saat ini tak kunjung cair, wajar saja mereka
menagih janji para petinggi negara, dikarenakan kondisi negara saat ini sulit
untuk mereka melakukan aktifitas belajar mengajar.
Dana yang dijanjikan malah dibuat mainan oleh
para pejabat, dana dari pemerintah dititipkan ke daerah kabupaten dan
disalurkan ke desa, sekarang tidak jelas kemana perginya, entah apa yang membuat
mereka memainkan dana, apakah mereka tidak tau aturan main atau mereka sengaja
agar hidup mereka bisa bahagia.
Apakah semua ini adalah skenario yang
dirancang agar kita tidak memperdulikan generasi penerus bangsa?. Ayo kita
sadar, ayo kita melek, ayo kita peduli kembali dengan nasib bangsa ini.
*Penulis adalah kader IMM Komisariat Salman Al Farisi
0 Komentar