Maaf, kami terlalu sibuk, kawan!
Mana sempat kami menikmatinya, secangkir kopi pagi yang selalu kautawarkan...
Maaf, dunia kami terlalu cepat berputar, kawan!
Menggelinding menggilas tubuh ini perlahan, jadi, bagaimana kami bisa mencicipinya, pahit kopi yang kau kata penuh arti...
Kami tinggal di dunia yang berbeda, kawan!
Bukan diatas langit biru menawan...
Hanya warna pudar ditiap mata memandang..
Lalu, untuk apa juga kami harus duduk disana? Menunggu kepul kopi akrap menyapa lidah..
Itulah dunia kami, dunia yang tak mungkin bisa kalian jangkaui...
Oh ya, salam dari dunia kami..
Dunia sunyi, dunia tempat menghilang sajak dan kata..
Bekasi, 27 Mei 2016
Oleh : Immawan Ainun Najib
0 Komentar