(Senin, 29 Agustus 2016 : 21.00 wib) Warung kopi menjadi tempat yang ideal bagi seorang aktifis dalam melakukan kajian - kajian keilmuan atau diskusi ilmiah. Tak terkecuali IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) Bojonegoro. Dalam diskusi kali ini, tema pembahasan adalah tentang penanaman jiwa keorganisasian bagi tiap anggota atau kader. Dalam kajian yang dihadiri ketua IMM Komisariat STIT Muhammadiyah Bojonegoro ini, dia menilai bahwa penanaman jiwa keorganisasian bagi tiap anggotanya sangat perlu, karna dirasa mahasiswa sekarang ketika tergabung dalam sebuah organisasi, pemahaman mereka tentang organisasi sangat minim. Oleh karna itu perlu adanya pelatihan keorganisasian. Ungkap Joko Santoso (Ketum IMM Komisariat STITM Bojonegoro) tersebut.
Selain dalam wawasan keorganisasian sendiri, keaktifan anggota juga dirasa terkait dengan wawasan tentang keorganisasian. Dimana kader akhir - akhir ini keaktifannya kurang dikarenakan juga pemahaman mereka yang minim dan juga kurangnya wawasan tentang keorganisasian. Dan juga pemanajemenan organisasi yang belum tertata. Akibatnya kader belum bisa memanajemen waktunya antara berorganisasi dan aktifitas pribadi.
Kalau kita berkaca di kota - kota besar, di bojonegoro masih kalah jauh jiwa keorganisasian mahasiswanya dibandibgkan dengan kota - kota besar seperti Surabaya, Malang & juga Sidoarjo. Semua itu dikarenakan mahasiswa bojonegoro banyak yang mahasiswa lokal. Sedangkan kalau di kota - kota besar, kebanyakan mereka adalah mahasiswa pendatang dari luar kota. Jadi jiwa - jiwa kerumahannya tak pernah terfikirkan, beda dengan mahasiswa lokal, pasti masih memiliki jiwa kerumahan. Jadi banyak yang tidak fokus dengan organisasi. Dan itu terbukti tidak hanya di Bojonegoro saja tapi diseluruh kota.
Reporter : Ahmad Khoiris
0 Komentar