“Wes gerang delok’ane kok Naruto?”
Saya sering sekali mendengar orang-orang yang berkomentar demikian ketika saya menonton Naruto. Anime faforit saya. Tak jarang. Saya juga menjadi olok-olokan teman sekampus karena Ngfans sama Anime yang satu ini. Yang jadi pertanyaan saya. Apa benar Anime hanya untuk anak-anak. Dan apa juga benar kalau orang dewasa tidak pantas untuk menonton dan menggemari Anime?
Mungkin benar. Orang Dewasa di Indonesia yang menonton Anime terlihat tabu. Apalagi pandangan terntang Anime hanya untuk anak-anak seolah sudah melekat dan sulit untuk dihilangkan. Padahal, ada beberapa Anime yang sejatinya memang bukan untuk Anak-anak. Dan bahkan akan berpengaruh buruk pada psikis anak.
Sebagai contoh saya akan mengambil tiga anime yang Populer di Indonesia yang menjadi tontonan biasa bagi anak-anak.
Pertama : Death Note karangan Tsugami Ohba. Dalam anime ini terdapat konflik batin yang terlalu mendalam, terutama di tokoh utamanya Light Yagami.
Jika kita terbawa ke dalam ceritanya, maka kita akan merasakan masuk ke dalam konflik batin tersebut dan kita bisa terimitasi dengan tokoh utama yang ada di Anume tersebut dan meninggalkan kesan mendalam alam pikiran kita.
Lalu, untuk anak-anak. Mereka akan menganggap apa yang dilakukan light Yagami itu keren dan mengidolakannya. Bahkan mereka bisa menjadikan Light yagami sebagai inspirasi dan mungkin memiliki cita-cita yang sama dengan Light. Dan ketika dewasa nanti, mereka akan memiliki kepribadian yang negatif karenanya.
Kedua : Crayon shincan. Kita pasti mengenal Anime yang hingga saat ini masih begitu Exis di salah satu televisi Indonesia . anime yang memiliki tokoh utama begitu kocak yang biasa kita kenal dengan shincan. Anak itu bahkan mampu membuat kita tertawa terpingkal. Lalu, apa yang salah dengan Anime ini? Baiklah. Kalau kita perhatikan lebih teliti. Tingkah utama Shincan sangat melenceng dari anak TK pada umumnya. Dan bagaimanapun juga, Shincan akan memberi pengaruh yang Negatif seperti Light Yagami bagi anak-anak.
Ketiga : Naruto. Kenapa saya memasukan Anime karangan Masashi Kishimoto ini ke daftar Anime yang bahaya jika ditonton anak-anak? Bukankah tokoh utama Dalam Anime ini memiliki sifat Positif? Dia adalah karakter yang tidak mudah menyerah, setia kawan dan banyak prilaku positif yang bisa diambil dari naruto.
Kawan, tidak jadi masalah kalau anak-anak meniru sifat tekun dan pantang menyerah naruto. Tapi, jika sebaliknnya. Bagaimana jika mereka Ngfans sama Sasuke atau bahkan Madara? Atau mereka terpengaruh dengan sifat pemalas Sikamaru atau bahkan prilaku mesum Jiraiya yang tentunya buruk untuk anak-anak.
Jadi, apakah kita masih berfikir bahwa Anime hanya untuk anak-anak?
Kawan, sebagai orang yang harus melindungi Raja kita. Tentunya kita tidak ingin mereka rusak. Dan tentu saja kita ingin memberi pemahaman yang baik dan benar kepada mereka. Lalu, tindakan apa yang harus kita lakukan untuk melindungi mereka? Tentu saja bukan dengan melarang mereka menonton Anime. Tapi, ke arah yang lebih baik. Memilah Tontonan yang mana yang layak untuk mereka dan tontonan mana yang tidak layak. Serta, menghilangkan pandangan sebelah mata kita bahwa Anime hanya Untuk Anak-anak.
0 Komentar