BAGAIMANA DENGAN ANDA…..!!!!
Petualangan yang “mahal dan gila” dijelaskan dalam majalah dengan judul “Risking It All”, meliputi; berdayung sendirian menyeberangi samudera pasifik, terjun payung dari batu karang dan gedung, memanjat gedung pencakar langit, terbang dengan pesawat yang mudah meledak, berlayar sendirian dll.
Sekilas nampak oleh kita, bahwa ada sebagian kehidupan yang ditandai dengan peristiwa kalah dan menang, sedangkan sebagian yang lain santai – santai saja, mudah diterobos lewat rangkaian peran sosial dalam kehidupan, tanpa ada peristiwa, dengan sedikit kejutan dan sedikit perubahan kepribadian. Tetapi apabila kita amati dengan baik, jelaslah bahwa kita sendiri yang membuat kemenangan dan kekalahan dari apa yang telah kita kerjakan.
Kita hidup secara sedang – sedang dan mencoba menyelidiki serta menguasai bagian dunia kita dalam suasana antara perbudakan di Athena kuno, di pengadilan Sicilia dan besarnya kekuasaan Ramses, Attila, Hun dan Gengis Khan.
Secara ex Officio kita akan mencomot madu dari permasalahan yang ada dan akan kita jadikan sebagai cambuk untuk kita dan masa depan kita. Terlebih dalam kehidupan kita berorganisasi ( sebagai Aktivis ), kita jangan mau dijadikan sebagai “Aktivis Kambing” yang dengan mudahnya dapat dikasih aba – aba. Namun kita sebagai mahasiswa yang notabenenya adalah Agen of Change dan juga Agen of Control harus mempunyai tongkat yang dapat menancap dengan kokohnya sehingga tidak terjerumus oleh mereka – mereka Devil of Organitation.
Namun dari hal di atas, kita juga jangan terus menpunyai sikap yang separatis, yang sebagai sampelnya misalkan karena ia termasuk anggota sebuah GENK dan ia tidak mau melihat ada kelompok lain yang menjadi saingannya terlebih menyalibnya dalam pamor. Ia akan rela melakukan apa saja demi menjadikan genknya tetap number one ( mikul dhuwur mendem jero ).
Tak pikir, dalam dunia organisasi ada beberapa karakteristik personal yang berbahaya dan kalau tidak segera disikapi akan membawa kehancuran bagi organisasi itu sendiri. Diantaranya ialah :
Pertama. Aktivis Plin – Plan, yang dengan masih mencari jati diri menjadi alasan utama, ia dengan seenaknya saja lompat sana lompat sini, dari organisasi satu ke organisasi yang lainnya. Memang kita sadar bahwa seorang calon aktivis yang baru itu akan mencari mana yang terbaik bagi dirinya, keluarganya dan masyarakat sekitarnya dalam berorganisasi. Dalam alasan ini digunakan untuk aktivis tipe ini untuk mencari “Iyup dari Panas dan Hujan” di organisasi.
Kedua. Aktivis Pah – Poh, dalam kenyataannya aktivis tipe ini dapat dikategorikan lebih dalam hal intelektual, dan akademiknya, dan juga kesolidan dalam berorganisasi tidak perlu diragukan lagi, namul dalam hal analisa sosial ia ADIDAS ( Iq “dibaca Aikyu” DI bawah DASar ). Karena ia tidak bisa menempatkan dirinyapada potensi yang semestinya. Sehingga ia hanya dapat menyikapi permasalahan yang ada secara konteks saja. Sehingga masalah yang semestinya over?finish pada waktu tertentu akan menjadi molor penyelesaiannya, bahkan terlebih lagi masalah itu tidak ketemu solusinya bahkan ada masalah yang baru.
Dari referensi di atas, marilah kita belajar khususnya dalam berorganisasi. Jadilah aktivis organisasi yang senantiasa menghidupi organisasi dan jangan mencari hidup di Organisasi. Dan juga jangan mudah termakan oleh ‘khobar’ yang dapat memecah belah persatuan dalam berorganisasi.
Present by. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bojonegoro
Contak person : rhei (085 231 629 511 / 0857 3212 0074) Anjar (0852 3020 0788)
0 Komentar